Kamis, 30 Juni 2011

Jakob Oetama: Alm PK Ojong Peduli Sesama

Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!
Jakob Oetama menabur bunga di pusara alm PK Ojong dalam ziarah ke TPU Tanah Kusir, didampingi Pemred Kompas Rikard Bangun, Selasa (28/6/11). PK Ojong adalah salah satu perintis dan pendiri Kompas Gramedia

Jakarta, Indonesia (News Today) - Pendiri dan pemilik Grup Kompas Gramedia Jakob Oetama menilai almarhum Petrus Kanisius Ojong, salah seorang perintis dan pendiri Kompas, adalah sosok yang cerdas, pekerja keras, dan peduli pada sesama.

"Teman-teman yang mengenal beliau sepakat bahwa almarhum PK Ojong adalah pekerja keras. Bagi saya, almarhum Ojong mengutamakan kejujuran dan bertanggung jawab dalam mengelola keuangan. Dan ketiga, almarhum seorang yang peduli pada karyawannya. Salah satunya adalah memikirkan perumahan karyawan," kata Jakob Oetama dalam acara ziarah ke makam salah seorang perintis dan pendiri Kompas, PK Ojong, di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Selasa (28/6/2011) pagi.

Petrus Kanisius Ojong lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, 25 Juli 1920. Tahun 1946-1951, Ojong menjadi anggota redaksi surat kabar Harian "Keng Po" dan Mingguan "Star Weekly". Tahun 1963, Ojong turut mendirikan majalah Intisari dan turut memimpin majalah itu. Tahun 1965, Ojong turut mendirikan Harian Kompas dan menjadi pemimpin umumnya. Sejak tahun 1970 hingga akhir hidupnya 31 Mei 1980, PK Ojong menjadi Pemimpin Umum PT PMDN Gramedia yang bergerak di bidang penerbitan.

Hadir dalam ziarah di TPU Tanah Kusir, antara lain, Remigius Harly Ojong (putra alm PK Ojong), Lilik Oetama (putra Jakob Oetama, Wakil CEO Kompas Gramedia), St Sularto (Wakil Pemimpin Umum Harian Kompas), Rikard Bagun (Pemimpin Redaksi Harian Kompas), Trias Kuncahyono (Wapremred Kompas), Abun Sanda (Direktur Bisnis Harian Kompas), Ninok Leksono (Rektor Universitas Multimedia Nusantara), Widi Krastawan (Direktur Komunikasi Korporat), August Parengkuan, dan sejumlah karyawan Kompas Gramedia dari berbagai unit. Juga tampak mantan Pemred Kompas Suryopratomo, yang kini Direktur Pemberitaan Metro TV. Setiap 28 Juni, hari jadi Kompas, pimpinan dan karyawan Kompas selalu berziarah ke makam PK Ojong. Tahun 2011 ini, Kompas merayakan hari jadi ke-46.

Jakob Oetama menegaskan sekali lagi bahwa alm PK Ojong adalah sosok teladan yang perlu diingat sepanjang masa, dijadikan living reality, dan apa yang telah dirintis bersama PK Ojong dapat dilanjutkan generasi muda Kompas Gramedia. "Bekerja keras, bekerja jujur, bekerja cerdas, bekerja adalah ibadah. Ini semua warisan almarhum PK Ojong yang dikembangkan di perusahaan ini," ungkap Jakob Oetama yang menambahkan, setiap kali kita mengenang masa lampau, setiap kali makin memberikan rasa syukur.

Sementara itu, Remigius Harly Ojong, putra almarhum PK Ojong, mengingatkan terjadinya perubahan zaman, di mana pemberitaan tradisional lama-kelamaan akan pudar. "Sehingga kita harus bisa melihat bagaimana Kompas Gramedia memosisikan diri. Ini perlu kita pikirkan bersama karena salah tugas keluarga Ojong adalah melanggengkan perusahaan ini agar tetap bertahan dalam perubahan zaman," katanya.

Source : kompas

noreply@blogger.com (News Today) 01 Jul, 2011


--
Source: http://www.newsterupdate.com/2011/07/jakob-oetama-alm-pk-ojong-peduli-sesama.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar