Sabtu, 04 Juni 2011

Ikrar: "Demokrat is Finished"!

Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!
Ilustrasi: Simpatisan Demokrat dalam kampanye Pemilu 2009.

Jakarta, Indonesia (News Today) - Nama Partai Demokrat yang sudah dua kali memenangi perolehan suara terbanyak pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2004 dan 2009 lalu tampaknya hanya tinggal kenangan untuk Pemilu 2014.

Demikian disampaikan pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ikrar Nusa Bakti, seusai menghadiri diskusi "Indonesiaku Dibelenggu Korupsi" di Warung Daun, Jalan Woltermonginsidi, Jakarta Selatan, Sabtu (4/6/2011). Ikrar mengatakan, dengan berbagai problema politik di partai itu akhir-akhir ini, kecil kemungkinan Demokrat akan kembali memperoleh kemenangan.

"Kalau menurut saya, maaf kata, dari awal saya berani mengatakan bahwa Demokrat is finished. Finish dalam arti kata, dia (Demokrat) akan sulit membangun suatu kemenangan politik pada 2014. Karena biar bagaimanapun, citra itu akan sangat sulit dibangun," ujar Ikrar.

Apalagi, lanjut dia, Demokrat juga tak bisa menunjukkan moto partainya yang antikorupsi dan berjanji memberantas korupsi. Hal itu mudah terlihat dari sejumlah kasus korupsi yang disebut-sebut ternyata dimainkan oleh kader Demokrat sendiri, salah satunya adalah Muhammad Nazaruddin.

Borok partai bernuansa biru itu semakin terlihat, mengingat Nazaruddin diduga terlibat dalam kasus dugaan suap pembangunan Wisma Atlet SEA Games di Palembang, Sumatera Selatan. Belum selesai kasus itu, Nazaruddin juga dilaporkan melakukan percobaan suap kepada Sekjen Mahkamah Konstitusi Janedjri M Gaffar serta kasus pelecehan seksual dan kasus penipuan yang dilakukannya pada 2005.

Kehancuran Demokrat juga semakin terlihat ketika masalah Nazaruddin bergulir dan menimbulkan konflik internal partai tersebut.

"Anda tahu, dengan pembangunan citra Demokrat melalui iklan antikorupsinya, tapi ternyata dikatakan melakukan separah itu (dugaan korupsi) walaupun belum terbukti. Meskipun baru ada dugaan bahwa dalam Partai Demokrat terjadi korupsi, tapi efek politiknya terhadap citra partai akan semakin buruk. SBY nanti tidak bisa jadi calon presiden. Tapi, apakah kemudian Demokrat masih bisa mampu bertanding dengan partai-partai lain dalam situasi yang fair?" imbuhnya.

Oleh karena itu, Ikrar mengimbau, Demokrat segera menyelesaikan konflik dan hiruk-pikuk dalam partainya. Menurut dia, jika memang ada kader yang dianggap bermasalah, harus segera diselesaikan dan semua itu dimulai dari dalam.

Selain itu, Dermokrat harus menunjukkan sikap solid antara satu politisi dan politisi lainnya di dalam partai sehingga tidak memperuncing kericuhan. Hal itu mutlak dilakukan jika tidak ingin membawa dampak buruk untuk kemajuan Demokrat pada 2014.

"Bukan mustahil, Demokrat akan menuai badai dari tingkah laku kader atau anggota partainya sendiri. Apalagi, jika orang masuk ke Demokrat hanya untuk mencari kepentingan politik dan ekonomi, bukan masuk ke partai politik dan memperjuangkan partainya menjadi contoh partai yang baik," tandasnya.

Source : kompas

noreply@blogger.com (News Today) 04 Jun, 2011


--
Source: http://www.newsterupdate.com/2011/06/ikrar-demokrat-is-finished.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar