Selasa, 17 Mei 2011

Uni Emirat Arab Bentuk Batalion Asing

Washington (News Today) - Putra mahkota Abu Dhabi menggaji pendiri perusahaan keamanan swasta Blackwater Worldwide untuk membentuk batalyon tentara asing dengan 800 anggota di Uni Emirat Arab (UEA), lapor harian New York Times, Minggu (15/5/2011).

Times mengatakan, mereka telah memperoleh dokumen yang menunjukkan bahwa unit yang dibentuk oleh perusahan baru Erik Prince, Reflex Respond, dengan 529 juta dollar AS dari UEA itu akan digunakan untuk mencegah pemberontakan di dalam negeri, melakukan operasi khusus, serta mempertahankan pipa minyak dan gedung pencakar langit dari serangan.

Surat kabar itu menyatakan, keputusan untuk menyewa kesatuan tentara asing diambil sebelum gelombang demonstrasi rakyat yang meluas di dunia Arab dalam beberapa bulan belakangan, termasuk kepada tetangga UEA, yaitu Bahrain, Oman, dan Arab Saudi. UEA sendiri tidak mengalami pergolakan yang serius. Sebagian besar penduduknya terdiri atas para pekerja asing.

Blackwater, yang pernah mendapat kontrak yang menguntungkan untuk melindungi para pejabat Amerika Serikat di Irak, telah menjadi terkenal di kawasan itu tahun 2007 ketika penjaga-penjaganya melepaskan tembakan di jalan-jalan kota Baghdad, yang menewaskan sedikitnya 14 orang dalam tindakan yang pemerintah katakan sebagai "pembunuhan besar-besaran".

Seorang bekas pengawal Blackwater mengaku bersalah atas tuduhan pembunuhan dalam pembantaian itu dan sebuah pengadilan AS mengajukan kembali tuduhan terhadap lima orang lainnya bulan lalu. Prince sejak itu menjual perusahaan tersebut, yang telah diubah namanya menjadi Xe. Perusahaan itu membantah telah melakukan pelanggaran.

Menurut surat kabar itu, keemiran tersebut, sekutu dekat AS, telah mendapat dukungan di Washington perihal proyek baru Prince itu meskipun tidak jelas apakah mereka telah mendapat persetujuan resmi AS. Beberapa pejabat UEA yang dihubungi Reuters menolak berkomentar mengenai laporan New York Times itu dan kedutaan besar AS di UEA juga tidak memiliki komentar segera. Tidak mungkin mencari Prince untuk meminta komentarnya.

Seorang pejabat AS yang menyadari program itu, sebagaimana dikutip Times, mengatakan, "Negara-negara Teluk, UEA khususnya, tidak memiliki banyak pengalaman militer. Akan dapat dimengerti jika mereka melihat ke luar perbatasan mereka untuk minta bantuan."

Juru bicara Deplu AS, Mark Toner, memberi tahu Times, departemen itu telah menyelidiki untuk melihat apakah proyek tersebut melanggar undang-undang AS. Undang-undang AS mewajibkan warganya meminta izin untuk melatih tentara asing. Toner juga menyebutkan bahwa Blackwater, sekarang dikenal sebagai Xe Services, telah membayar 42 juta dollar denda tahun 2010 karena melatih tentara asing di Jordania tanpa izin, kata Times.

Menurut beberapa bekas karyawan proyek itu dan pejabat AS yang dikutip Times, para tentara yang dibawa ke sebuah kamp pelatihan UEA itu berasal dari Kolombia, Afrika Selatan, dan beberapa negara lainnya, mulai pada musim panas 2010.

Mereka dilatih oleh pensiunan militer AS dan bekas anggota unit operasi khusus Jerman dan Inggris serta legiun asing Perancis, kata Times.

Beberapa bekas karyawan juga menuturkan kepada surat kabar itu bahwa keemiran tersebut juga mengharapkan pasukan itu dapat digunakan untuk menghadapi ancaman dari Iran, yang negara-negara Arab Teluk anggap sebagai musuh.

Meskipun Times mengatakan dokumen yang mereka peroleh tidak menyebut Erik Prince, beberapa bekas pegawainya mengatakan kepada surat kabar itu, ia telah merundingkan kontrak tersebut dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed bin Zayed al-Nahyan. Para pejabat keemiran itu telah mengusulkan pasukan tersebut ditingkatkan menjadi brigade dengan beberapa ribu personel jika batalyon pertama itu berhasil, demikian New York Times.

Source : kompas

noreply@blogger.com (News Today) 18 May, 2011


--
Source: http://www.newsterupdate.com/2011/05/uni-emirat-arab-bentuk-batalion-asing.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar